Text
Sastra Yang Malas : obrolan sepintas lalu
Berbagai gejolak kehidupan sastra Indonesia dewasa kini, entah itu dengan gagah berani ataupun rendah hati muncul tanpa mengklaim diri sebagai lahirnya "babak baru", sadar atau tidak ternyata masih belum mampu menghadirkan kegairahan estetik. Kalaupun ada kegairahan estetik, selalu terlambat diketahui (apalagi ditelaah) karena sikap para pembesar sastra (baca: kritikus) 'terlalu sibuk' dengan karya yang sudah terlebih dahulu memiliki 'legalitas', entah itu di media massa nasional atau komunitas-lkomunitas tertentu yang terbilang mapan.
Tidak tersedia versi lain